Renungkanlah bahwa kita ini tadinya tidak ada sekarang telah ada. Ibu mengandung kita selama sembilan bulan dalam keadaan susah payah, kita dibawa kemana-mana dalam keadaan hamil. Pada waktu kita dilahirkan rasa sakit yang luar bisa darah banyak yang keluar pada saat itu ibu kita berkata “Biarlah aku yang mati asalkan anakku (bayiku) dalam keadaan hidup. Sedangkan ayah pada saat itu menunggu dan berdoa semoga bayinya keluar dalam keadaan selamat dan tidak cacat.
Setelah keluar kita dijaga, dipelihara, disayang, kita diberi susu yang ada dalam dirinya, dijaga jangan ada sampai nyamuk yang menggigit. Ibu tidak bisa tidur menjaga kita, kita dicium karena kesayangannya, kencing dan kotoran kita selalu dibersihkan. Setelah agak besar kita diberi makan , pakaian, disekolahkannya diantar ke guru ngaji, sakit di bawa ke dokter. Bapak kita siang malam bekerja mencari nafkah untuk kehidupan kita. Semua berita diatas kita tidak dapat membalas jasa-jasa orang tua kita kecuali kita menjadi anak soleh berakhlak yang mulia, yang dapat menyenangkan hatinya dan menggiring orang tua kita untuk masuk dalam syurga di akhirat nanti.
Adapun akhlak anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita hidup bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi. Dalam hal ini rasulullah bersabda : Tidaklah seseorang melihat kepada orang tuanya dengan pandangan kasih sayang melainkan Allah menetapkan baginya akibat pandanagannya itu adalah haji yang diterima dan mabrur.
Pandanglah kedua orang tua dengan penuh rasa kasih sayang, janganlah marah kepadanya memandang sambil marad dan suara yang keras.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". QS Al-Isra : 23-24.
Camkanlah dan renunugkanlah dan laksanakanlah ayat ini dan jangan memaki, berkata kasar kepadanya meskipun kamu menganggap mereka bersalah. Hal ini telah dilarang oleh nabi dalam sabdanya : Termasuk dosa besar orang-orang memaki ibu bapaknya. Hal ini juga terjadi apabila kita menghina dan memaki orang tua orang lain. Seseorang bertanya kepada Nabi "Ya Rasulallahu apakah ada orang memaki ibu bapaknya (maksudnya bapak orang lain) lalu orang itu akan membalas dengan memaki orang tua kita.
Maka janganlah memaki ibu bapak orang lain. Salah seorang shahabat bertanya "Siapakah yang paling patut mendapat perlakuan baik dari ya Rasulallah?" Rasul menjawab ibumu, orang itu bertanya lagi setelah situ siapa? Ibumu. Kemudian orang itu bertanya lagi, siapa lagi? Ibumu. Lalu ia bertanya lagi "setelah itu siap lagi?" Rasul menjawab "Ayahmu".
Hal ini bisa dipahami karena ibu lebih berat bebannya kepada kita, Sembilan bulan berada di dalam perutnya tidak tidur malam hari menyusui kita, menjaga kita siang malam, menggendong, menyuapi dan lain-lain.
Seseorang bertanya kepada Nabi " Ya Rasulallah apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku sesudah mereka wafat? Rasul menjawab "Iya" yaitu dengan menyolatkan jenazahnya, memohon ampun bagi keduanya, melaksanakan wasiat mereka dan menghormati teman-teman mereka serta menyambung hubungan kekeluargaan.
Maksudnya setelah orang tua meninggal maka anaknya wajib tetap berbakti kepadanya dengan beroa memohonkan ampun dan bersedekah untuk kedua orang tuanya. Bahwa orang tua kita masih butuh minum, butuh makan, butuh lampu, butuh dingin dalamkuburnya, butuh luas kuburnya yang semuanya itu dikirim oleh anaknya yang sholeh. Maka jadilah kita menjadi anak yang sholeh dan shalehah. Rasulullah bersabda : RidhaNya Allah karena ridha kedua orang tua dan murkaNya Allah diperolah karena murka orang tua. Maksunya adalah ridhonya Allah adalah puncak yang kita cari dalam segala pekerjaan kita.
Selanjutnya Rasulullah juga bersabda : berbaktilah kamu kepada ayahmyu tentu anakmu akan berbakti kepadamu. Nanti kita akan melahirkan anak tentu kita menghendaki agar anak kita menyenangkan kita dengan cara dia berbakti kepada kita. Maka janganlah kita mempersekutukan Allah dengan sesuatupun dan berbuat durhaka kepada kedua orang tua baik berupa perkataan, perbuatan, sehingga menyakitkan hatinya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan : janganlah kamu durhaka kepada orang tua kamu karena bau surge itu tercium dari jarak seribu tahun. Demi Allah seseorang yang durhaka maupun yang memutuskan hubungan kekeluargaan tidaklah merasakan bau surge itu.
Maka janganlah berbuat durhaka kepada orang tua dan jangan memutuskan hubungan dengan keluarga karena sesuatu masalah. Rasulullah mengancam orang-orang yang berbuat durhaka dengan sabdanya : semua dosa ditangguhkan Allah hukumannya sekehendakNya hingga hari kiamat kecuali dosa durhaka kepada orang tua karena Allah menyegerakannya bagi pelakunya di masa hidup sebelum mati. Maka kalau kita berbuat kesalahan mohonlah ampun kepadanya selama mereka hidup. Dan berbuatlah supaya mereka senang hatinya.
Dalam riwayat yang lainnya Rasulullah bersabda : Tiga macam perbuatan dosa yang tidak berguna amalan lain di sampingnya yaitu menyekutukan Allah, mendurhakai ibu bapak dan lari dari peperangan. Cukuplah bagi kita firman Allah ta'ala dalam kalamNya :
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. QS Luqman : 14.
0 komentar:
Posting Komentar